Dari Gilingkanaya menjadi Biringkanaya


Biringkanaya awalnya hanya sebuah perkampungan kecil bernama Daya, dan menjadi bagian dari kekuasaan Karaeng Loe ri Bira. kemudian berubah menjadi Daerah otonom berpemerintahan adat sendiri dengan nama Distrik Biringkanaya.

Penamaan Biringkanaya adalahi dari asal kata Gilingkanaya, artinya Perubahan Keputusan. Hal ini terjadi dikarenakan perubahan keputusan dari Addolo Daeng Mangngitung Karaeng Bira XIV/Gallarang Bira III) yang mengangkat puteranya Mangngasengi Daeng Mangngassai yang menjabat Bangkeng Bate di ParangloE sebagai Gallarang Biringkanaya pertama, padahal sebelumnya yang telah lama dipersiapkan adalah puteranya yang lain yaitu I Tanrasang Daeng Mangka. Apa yang menyebabkan terjadinya perubahan keputusan tersebut tidak dijelaskan sebab kemudian ternyata ternyata I Tanrasang Daeng Mangka justru diangkat menjadi Karaeng menggantikannya.

Dari catatan tersebut dapat diketahui bahwa awalnya Biringkanaya ketika masih bernama Daya, belumlah bersifat otonom tetapi merupakan salah satu kampung dalam daerah hukum Bira. Nanti setelah Gallarang Biringkanaya Pertama I Mangngassengi Daeng Mangngassai ditetapkan, maka Biringkanaya menjadi sebuah daerah otonom yang kemudian menjadi Distrik Adat Gemenschaap, dan termasuk dalam Baku Lompoa ri Tallo sebelum dialihkan menjadi Distrik dalam Wilayah Onderafdeling Maros. dengan daerah-daerah hukum berupa kampung yang masing-masing dipimpin oleh seorang yang Jannang, yaitu meliputi :

01. D a y a
02. Kapasa
03. Paccerakkang
04. Biring Romang
05. Kera-kera
06. B u n g
07. Bontoramba
08. Katimbang
09. Sipala

Siapa-siapa yang pernah memerintah Biringkanaya tidaklah dapat diperoleh data secara akurat, namun telah diketahui bahwa yang menjadi Karaeng di Biringkanaya I ialah:
01. I Mangngassengi Daeng Mangngassai Putera dari I Addolo Daeng Mangngitung (Karaeng Bira XIII). Sebelum menjadi Karaeng Biringkanaya, beliau menjabat Bangkeng Bate ri ParangloE sebuah Jabatan dalam pemerintahan Kerajaan Tallo.
02. Daeng Kade, Gallarang Biringkanaya II Putera dari I Mangngassengi Daeng Mangngassai Gallarang Biringkanaya I, kemudian digantikan oleh :
03. Genda Daeng Mabe
Gallarang Biringkanaya III, putera dari Daeng Kade (Gallarang Biringkanaya II). Sampai disini penulis tidak pernah lagi membaca datanya perihal siapa Gallarang Biringkanaya selanjutnya.

Pemahaman penulis bahwa Biringkanaya kemudian diperintah oleh Gallarang / Kepala Distrik, ketika menjadi bagian dari Onderafdeling Maros dalam tahun 1906 bersama Bira Sudiang, dan Moncongloe yang lazim disebut Gallarang Appaka, dan yang menjabat Gallarang Biringkanaya secara berturut-turut ialah Lahu Daeng Ngasi selanjutnya digantikan oleh Tjoka Daeng Pasau dan kemudian digantikan oleh Abdul Gani Daeng Nau sebagai Gallarang / Kepala Distrik Terakhir dalam sejarah Distrik Biringkanaya.

Karena posisinya yang sangat strategis, maka pada peleburan dan peralihan Distrik-distrik Gallarang Appaka (kecuali MoncongloE) dari bagian Kecamatan Mandai, Maros menjadi sebuah kecamatan baru dalam wilayah Kotamadya Ujung Pandang, pada tahun 1971 nama Biringkanaya yang ditetapkan sebagai nama kecamatan dan Daya menjadi ibukota kecamatan.

Kami berharap dari tulisan sederhana dan singkat mngenai Biringkanaya subuh hari ini dapat membuka data tabir sejarah yang lain dari narasumber keluarga besar Biringkanaya yang selama ini masih tersimpan.

Ditulis oleh Andi Fachry Makkasau